Langsung ke konten utama

BAB 4 RANCANGAN PROTOTYPE DAN PEMBUATAN KEMASAN PRODUK KREATIF (Pertemuan 9)

 

G. Klasifikasi Kemasan

 

Kemasan dapat digolongkan atas beberapa hal antara lain :

 

1. Berdasarkan frekuensi dari pemakaian

 

a.   Kemasan sekali pakai (disposable)

 

Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, bungkus dari daun-daunan, kotak karton lipat minuman sari buah.

b.   Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip)

 

Kemasan yang dapat  dipakai berulangkali (multitrip) seperti: botol minuman, botol kecap, botol sirup.

c.   Kemasan  atau  wadah  yang  tidak  dibuang  atau  dikembalikan  oleh

 

konsumen (semi disposable)

 

Wadah-wadah tersebut biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen, misalnya botol air mineral yaitu untuk tempat air minum di rumah, kaleng susu untuk tempat gula, dan lain-lain. Penggunaan kemasan untuk kepentingan ini berhubungan dengan tingkat toksikasi.

2.  Berdasarkan struktur sistem kemas

 

Klasifikasi kemasan berdasarkan kontak produk dengan kemasan atau berdasarkan letak suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan secara keseluruhan, dapat dibedakan atas :

a.   Kemasan primer

 

Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe.


b.   Kemasan sekunder

 

Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, dan sebagainya.

c.   Kemasar tersier

 

Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer dan sekunder. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus, dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas.

3. Sifat Kekakuan Bahan Kemasan

 

a.   Kemasan fleksibel

 

Kemasan  fleksibel  yaitu  bahan  kemasan  yang  mudah  dilenturkan tanpa  adanya  retak  atau  patah,  dan  relatif  tipis.  Misalnya  plastik, kertas dan foil.

b.   Kemasan kaku

 

Kemasan  kaku yaitu  bahan kemas yang bersifat keras,  tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan, relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.

c.   Kemasan semi kaku atau semi fleksibel

 

Kemasan semi kaku atau semi fleksibel yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

4. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan a.   a. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas)

Kemasan hermetis yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat

 

dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga kemasan ini tidak dapat dimasuki oleh bakteri, ragi dan debu. Wadah-wadah yang biasanya digunakan  untuk  pengemasan  secara  hermetis  adalah  kaleng  dan botol gelas.

b.   Kemasan tahan cahaya

 

Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan. Misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk


bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi.

c.   Kemasan tahan suhu tinggi

 

Kemasan tahan suhu tinggi yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan  proses  pemanasan,  pasteurisasi  dan  sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.

5. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai (Perakitan)

 

a.   Wadah siap pakai

 

Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya.

b.   Wadah siap dirakit atau wadah lipatan

 

Wadah siap rakit yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan  sebelum  diisi.  Misalnya  kaleng  dalam  bentuk  lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

H. Jenis-Jenis Kemasan Produk

 

Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:

 

1)  Kemasan Kertas

 

2)  Kemasan Gelas

 

3)  Kemasan Logam (Kaleng)

 

4)  Kemasan Plastik

 

5)  Komposit (Kertas/Plastik)

 

6)  Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)

7)  Biodegradabale  Packaging  (kemasan  yang  mampu  didaur  ulang  secara

 

alami oleh mikroba dalam tanah).

 

I.  Syarat Kemasan Produk

 

Dalam   memilih   bentuk   dan   bahan   kemasan   yang   akan   digunakan,   maka diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain :

1)     Tidak beracun

2)   Bahan kemasan tidak menggangu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.

3)     Harus cocok dengan bahan yang dikemas

 

4)   Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan merugikan.

5)     Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin

 

6)  Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat- syarat kesehatan.

7)     Dapat mencegah pemalsuan

 

8)    Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.

9)     Kemudahan membuka dan menutup

 

10)  Pada  umumnya  konsumen  akan  memilih  produk  dengan  kemasan  yang mudah dibuka dan ditutup.

11)  Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk

 

12)  Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman.

13)  Kemudahan pembuangan kemasan bekas

 

14)  Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya,

15)  Ukuran, bentuk dan berat

 

16)  Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.

17)  Penampilan dan pencetakan

 

18)  Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan,

 

19)  Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera masyarakat.

 

20)  Syarat khusus

21)  Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis atau subtropis, kelembabannya, dan lain sebagainya.

 

J.  Merancang Kemasan Produk

 

Merancang  atau  mendesain  sebuah  kemasan  produk  tergantung  pada  tingkat kreativitas dari desainernya.

Beberapa hal tersebut antara lain:

 

a.  Label harus mudah dimengerti

 

Label  kemasan  produk  harus  memuat  kata-kata,  kalimat,  nama,  logo  dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.

b. Terdapat informasi yang relevan

 

Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan diperlukan. Hindari penulisan label dengan huruf yang susah dibaca dan berukuran kecil.

Selain itu ada beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:

1)       Nama produk

 

Nama  produk  adalah  nama  dari  produk  kreatif  yang  akan  dikemas  dan dipasarkan.

2)       Stempel atau Merk Dagang (Trade mark)

 

Suatu usaha agar memiliki ciri khas haruslah memiliki stempel atau merk dagang (trade mark) yang unik.

3)       Komposisi bahan baku yang digunakan

 

Komposisi dari bahan bahan baku yang digunakan amat penting dijelaskan dalam label produk.

4)       Netto atau Volume bersih

 

Pengertian  dari  netto  atau  volume  bersih  adalah  bobot  atau  volume sesungguhnya dari produk kreatif.

5)       Nama produsen

 

Pengertian  dari  nama  produsen  adalah  nama  perusahaan  yang  terlibat dalam pembuatan atau pengolahan produk kreatif tersebut.

6)       Nama distributor


Pengertian nama distributor adalah nama pihak-pihak tertentu yang telibat dalam proses distribusi suatu produk kreatif.

7)       Nomor registrasi atau ijin dari Dinas Kesehatan

 

Sebuah   nomor   yang   merupakan   bukti   otentik   bahwa   produk   kreatif tersebut telah melalui proses pengujian dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi atau digunakan.

8)       Logo halal

 

Sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk kreatif yang menyatakan halal untuk dikonsumsi.

9)       Kode produksi

 

Sebuah kode yang menyatakan kode produksi (batch production) dari produk kreatif. Kode produksi ini mencantumkan tanggal produksi berupa angka  atau  kode  huruf  yang  menjelaskan  tanggal  pembuatan  produk kreatif.

10)     Waktu kadaluarsa

 

Pengertian waktu kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan bahwa produk masih layak untuk dikonsumsi. Menurut Julianti dan Nurminah (2006), keterangan kadaluarsa dapat ditulis dengan mencantumkan tulisan:

ú       Best before date

 

Artinya adalah produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi beberapa saat setelah melewati tanggal yang dicantumkan.

ú       Use by date

 

Artinya adalah produk tidak dapat dikonsumsi jika melewati tanggal yang dicantumkan.


K.  Standart Desain Kemasan Produk

 

Menurut wikipedia, Standar Nasional Indonesia atau disingkat SNI adalah satu- satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sedangkan  Badan  Standardisasi  Nasional  (BSN)  adalah  sebuah  badan  yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Standar Nasional Indonesia (SNI) berlaku di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). SNI bersifat sukarela untuk dipakai dan ditetapkan oleh pelaku usaha sesuai dengan PP Nomor 102 tahun 2000.


L.    Model Kemasan Produk Kreatif

 

Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen mudah mengingat dengan produk dijual. Menurut Kotler (2003), terdapat  enam  faktor  yang berpengaruh  dalam  menentukan kemasan produk antara lain:

1)       Warna (colour)

 

Konsumen  melihat  warna  jauh  lebih  cepat  daripada  melihat  bentuk atau ukuran. Fungsi warna selain untuk identifkasi, juga untuk mencitrakan produk dan meningkatkan daya beli.

2)       Bahan (material)

 

Terdapat beberapa macam bahan yang dapat digunakan sebagai kemasan produk. Misalnya kertas, plastik, aluminium foil, botol dan lain sebagainya.

3)       Bentuk (form)

 

Bentuk yang sedehana, memiliki daya tarik dan keunikan akan mengundang minat konsumen untuk membeli produk.

4)       Ukuran (size)

 

Ukuran kemasan sangat tergantung pada jenis produk, volume, luasan, tebal dan tipis kemasan.

5)       Logo (brand)

 

Merk dagang sangat penting untuk meningkatkan simbol daya saing produk.

6)       Topografi (text)

 

Topografi  adalah  muatan  teks  pada  kemasan  yang  menyampaikan pesan untuk menjelaskan produk yang akan dijual.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 6 Proses Kerja Pembuatan Produk (Pertemuan 1)

  Proses Kerja Pembuatan Produk Dari Prototipe Hingga Barang Jadi Perkembangan perdagangan di Indonesia saat ini semakin pesat, munculnya berbagai jenis produk barang atau jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari produk yang kecil sampai produk yang berteknologi canggih. Namun sayangnya, produk-produk tersebut masih didominasi oleh produk dari negara lain. Kejelian dalam melihat sebuah peluang usaha dan melihat kebutuhan serta keinginan pasar yang ada dapat memberikan inspirasi dalam memilih produk apa yang akan dibuat atau ditawarkan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha untuk dapat memilih produk apa yang akan djual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu, kemampuan dalam berinovasi dan berkreasi sangat dibutuhkan dalam prosesnya. Setelah seorang wirausaha menentukan produk yang akan dibuat atau ditawarkannya, proses selanjutnya adalah pembuatan prototipe yang menjadi model awal sebuah produk

Analisis Peluang Usaha

A. Analisis Peluang Usaha A n a lis i s p eluang usaha a d alah suatu a n alisis untuk menget a h u i berba g ai k emun gk i n an d ari berba g ai mac a m k es e mp a t a n usaha, m a na y a n g bisa d ilak uk an d an bisa membe r ikan k eun t un g an d e n g an berba g ai t i ng k at r es i k o y a n g akan d i h a d a p i. Un t uk   d a p at   meng g ali   d an   memanfaa t k an   p eluang   usaha,   seora n g   w irausaha ha r us d a p at ber f ikir se c ara p osit i f d an kr e a t i f, d i a n t aranya y a i tu: 1 .     P e r ca y a d an y akin b ah w a usaha t ersebut da p at d ilaksan a k an 2 .     M au men e r ima ga g as a n a t a u i d e -ide b a r u 3 .     M emiliki sema n g at k e r j a yang ti n gg i 4 .     M am p u ber k o m unikasi d e n g an ba i k 5 .     Be r t a nya p a d a d iri se n d iri 6 .     M au men d e n g ar k an saran o r a n g lain B .   P ers i a p a n P el ua n g U s ah a U n tuk mela k u k a